SAMPANG - Sejumlah petani rupanya masih semangat menanam padi. Untuk beralih menanam tembakau, mereka berpikir seribu kali. Sebab jika ngotot menanam tanaman yang biasa disebut ‘daun emas’, mereka khawatir bakal merugi.
Salah seorang petani Dusun Pangelen, Desa Bulang, Kecamatan Kota Sampang, Fauzi, mengaku enggan menanam tembakau. Pasalnya kalau mengaca kepada pengalaman beberapa tahun lalu, hasil tembakaunya ternyata tidak begitu menguntungkan. “Kalau cuaca labil seperti seperti ini, kemungkinan untung sangat tipis jika memaksa menanam tembakau,” ujarnya.
Suami Wasilah ini mengaku sudah dua tahun tidak menanam tembakau. “Saya enggan untuk tanam tembakau. Yang jelas, setelah panen padi saya akan tanam padi lagi,” imbuh bapak dua anak ini.
Dia menambahkan, dengan menanam padi ia bisa mendapatkan untung lebih besar dari biasanya. “Kalau lagi mujur, dengan modal Rp 200 ribu dan tenaga tidak terlalu berat saja bisa menghasilkan untung lebih dari Rp 3 juta,” ungkapnya bangga.
Kepala Dinas Pertanian Sampang Maryoso mengimbau masyarakat petani agar tidak menanam padi lagi kalau persediaan airnya minim. Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim kemarau. “Jadi, jangan coba - coba menanam padi karena kebutuhan airnya sedikit,” imbaunya.
Sementara Kabid Teknik Dinas Pertanian Suyono menjelaskan, luas tanaman padi di Kabupaten Sampang pada tahun 2008 mencapai 3.355 hektare. “Produktifitas padi di Sampang sangat tinggi,” ujarnya.
Berdasar data, ribuan hektare tanaman padi tersebut tersebar di lahan pertanian yang ada di Kecamatan Jrengik, Torjun, Sampang, Tambelangan, Camplong, Pangarengan, dan Omben. “Khusus produktifitas padi Kecamatan Sreseh, bisa mencapai 69.17 kwintal,” terangnya. (c17/yan/ed)
Sumber : Jawa Pos
Salah seorang petani Dusun Pangelen, Desa Bulang, Kecamatan Kota Sampang, Fauzi, mengaku enggan menanam tembakau. Pasalnya kalau mengaca kepada pengalaman beberapa tahun lalu, hasil tembakaunya ternyata tidak begitu menguntungkan. “Kalau cuaca labil seperti seperti ini, kemungkinan untung sangat tipis jika memaksa menanam tembakau,” ujarnya.
Suami Wasilah ini mengaku sudah dua tahun tidak menanam tembakau. “Saya enggan untuk tanam tembakau. Yang jelas, setelah panen padi saya akan tanam padi lagi,” imbuh bapak dua anak ini.
Dia menambahkan, dengan menanam padi ia bisa mendapatkan untung lebih besar dari biasanya. “Kalau lagi mujur, dengan modal Rp 200 ribu dan tenaga tidak terlalu berat saja bisa menghasilkan untung lebih dari Rp 3 juta,” ungkapnya bangga.
Kepala Dinas Pertanian Sampang Maryoso mengimbau masyarakat petani agar tidak menanam padi lagi kalau persediaan airnya minim. Pasalnya, saat ini sudah memasuki musim kemarau. “Jadi, jangan coba - coba menanam padi karena kebutuhan airnya sedikit,” imbaunya.
Sementara Kabid Teknik Dinas Pertanian Suyono menjelaskan, luas tanaman padi di Kabupaten Sampang pada tahun 2008 mencapai 3.355 hektare. “Produktifitas padi di Sampang sangat tinggi,” ujarnya.
Berdasar data, ribuan hektare tanaman padi tersebut tersebar di lahan pertanian yang ada di Kecamatan Jrengik, Torjun, Sampang, Tambelangan, Camplong, Pangarengan, dan Omben. “Khusus produktifitas padi Kecamatan Sreseh, bisa mencapai 69.17 kwintal,” terangnya. (c17/yan/ed)
Sumber : Jawa Pos
Posting Komentar untuk "Lebih baik tanam padi daripada tembkau"