OJEK SURAMADU,SUGUHKAN WISATA

Layanan Ojek Wisata Suramadu Layanan Ojek Wisata Suramadu Hadirnya Jembatan Suramadu selain menjadikan euphoria masyarakat akan keberadaan maha karya putra bangsa, rupanya dibaca sebagai peluang bisnis. Ini yang diendus Rhomani Jaya (29) warga Tambaksari. Sejak jembatan tersebut diresmikan, ia bersama lima temannya menangkap peluang dengan menggagas bisnis ojek wisata Suramadu di sekitar kaki jembatan laut terpanjang tersebut.

Bersama lima kawannya yang juga warga sekitar kaki Suramadu sisi Surabaya ini, Rhoma mendirikan pos ojek di dekat Pos Patroli Jalan Raya Jatim I. Lokasinya sekitar 300 meter sebelum pintu tol Suramadu sisi Surabaya.

Dengan modal awal Rp 300 ribu untuk memodifikasi sepeda motornya, Rhoma memulai bisnisnya ini bersamaan dengan diresmikannya Jembatan Suramadu oleh Presiden RI tanggal 10 Juni 2009 lalu. Sepeda motor satu-satunya milik RHOMA ini ditambahi semacam kanopi di bagian atasnya untuk melindungi penumpang ojek dari hujan dan panas.

Rhoma sendiri menarik ongkos Rp 25 ribu bolak-balik Jembatan Suramadu menyusuri jalur sepeda motor yang panjangnya satu ruas mencapai 5,4 km. Untuk ini, Rhoma menarik untung Rp19 ribu karena karcis masuk sepeda motor bolak-balik mencapai Rp 6 ribu. Keuntungan ini belum dipotong ongkos bensin, kata Rhoma.

Dari tarif tersebut, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk setiap penumpang saat sekali keliling berkisar selama satu jam. Mereka kami ajak menuju tempat di sisi Madura yang asri dan tempat sentra makanan dari kumpulan PKL. Mereka juga kami tunjukkan tempat yang bagus untuk berfoto dengan suasana Jembatan Suramadu kelihatan penuh.

Lumayan juga, lanjut Rhoma, dari bisnis ini ia berhasil mengembalikan modal modifikasi kanopi itu selama 5 hari menarik ojek. “Seharinya kami berdelapan bisa dapat 8 hingga 9 penumpang. Kalau saya sendiri rata-rata 2 sampai 4 penumpang perhari,” kata dia.

Saat hari Sabtu dan Minggu, tarif yang ia kenakan lebih mahal dari hari biasanya. Karena pada dua hari tersebut Jembatan Suramadu sering macet karena banyak kendaraan yang berhenti dan warga Madura pulang kampung halamannya tiap akhir pekan.  

Sebagai sarjana lulusan sebuah sekolah tinggi pariwisata di Surabaya, ia merasakan kegelisahan. Menurut dia, pesona Jembatan Suramadu seharusnya bisa dimaksimalkan sebaik-baiknya oleh warga sekitar jembatan itu. Itulah mengapa peluang di kaki Jembatan Suramadu ia gunakan sebaik-baiknya. “Syukur-syukur kalau semua ini berjalan sukses sampai jangka panjang. Sejauh ini kendala saya hanya takut kalau ditilang polisi karena penumpang memaksa berhenti untuk foto-foto di bentang tengah,” paparnya.

Posting Komentar untuk "OJEK SURAMADU,SUGUHKAN WISATA"

close