Osteoporosis merupakan masalah yang besar dan serius bagi penduduk Indonesia. Sebanyak dua dari lima orang Indonesia, berisiko terkena osteoporosis menurut data Puslitbang gizi Kementrian Kesehatan 2006.
"Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa sebagian besar wanita Indonesia kekurangan 50 persen kalsium harian mereka," ujar Direktur Marketting Fonterra Brands Indonesia (Anlene) dalam siaran pers, Minggu (24/10/2010).
Sedangkan menurut data World Health Organization (WHO), hingga kini diperkirakan sekitar 32,3 persen wanita dan 28,8 persen pria mengalami osteoporosis. Tingkat pengidap osteoporosis yang cukup tinggi di Indonesia tersebut, menurut data yang dibagikan Anlene, karena orang Indonesia jarang mengkonsumsi susu.
Indonesia termasuk konsumen susu terendah di dunia yakni mengkonsumsi di bawah 10 liter susu per orang per tahun. Hal tersebut dinilai rendah dibandingkan Malaysia yang rata-rata penduduknya mengkonsumsi 25 liter susu per tahun.
Menurut Heru, osteoporosis bukanlah masalah yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dibutuhkan edukasi masyarakat untuk mencegah penyakit keropos tulang tersebut.
Pencegahan osteoporosis harus dilakukan sejak masa tulang mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangannya yakni pada usia 30 tahun. Sejak memasuki usia tersebut, massa tulang akan menurun secara alamiah.
Adapun pencegahan osteoporosis menurut Anlene dapat dilakukan dengan mengkonsusmsi nutrisi berkalsium tinggi seperti susu berkalsium tinggi. Serta melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau senam
"Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa sebagian besar wanita Indonesia kekurangan 50 persen kalsium harian mereka," ujar Direktur Marketting Fonterra Brands Indonesia (Anlene) dalam siaran pers, Minggu (24/10/2010).
Sedangkan menurut data World Health Organization (WHO), hingga kini diperkirakan sekitar 32,3 persen wanita dan 28,8 persen pria mengalami osteoporosis. Tingkat pengidap osteoporosis yang cukup tinggi di Indonesia tersebut, menurut data yang dibagikan Anlene, karena orang Indonesia jarang mengkonsumsi susu.
Indonesia termasuk konsumen susu terendah di dunia yakni mengkonsumsi di bawah 10 liter susu per orang per tahun. Hal tersebut dinilai rendah dibandingkan Malaysia yang rata-rata penduduknya mengkonsumsi 25 liter susu per tahun.
Menurut Heru, osteoporosis bukanlah masalah yang dapat diselesaikan dalam waktu singkat. Dibutuhkan edukasi masyarakat untuk mencegah penyakit keropos tulang tersebut.
Pencegahan osteoporosis harus dilakukan sejak masa tulang mencapai puncak pertumbuhan dan perkembangannya yakni pada usia 30 tahun. Sejak memasuki usia tersebut, massa tulang akan menurun secara alamiah.
Adapun pencegahan osteoporosis menurut Anlene dapat dilakukan dengan mengkonsusmsi nutrisi berkalsium tinggi seperti susu berkalsium tinggi. Serta melakukan aktivitas fisik seperti berjalan kaki atau senam
Posting Komentar untuk "Awas..Osteoporosis Ancam Indonesia!"